Mahasiswa dan Intelektual kembali ke rakyat biasa, Melestarikan seni dan budaya. Dalam menjaga kehidupan sebenarnya masyarakat suku Hubula.

Tempat perkebunan seorang masyarakat adat, salah satu tempat dimana masyarakat adat berkebun di ladang/kebun. Usai cangkul tanah, sampari duduk istrahat sejenak. (Foto : Darnol Huby) 

Oleh : Agus A. Wilil

A. Abstrak
Seni dan budaya tetap menjadi popularitas dalam melestarikan budaya, lingkungan sosial dan integritas perawatan, merawat dalam kehidupan eksistensi yang baik dan tetap menjadi tempat seutuhnya adalah, dalam mata pencaharian mereka menumbuhkan tetap akan ada selama nya. Penting dalam perekonomian dan perkebunan yang menjadi tujuan utama yang selalu menjadi pekerja seseorang dilakukan oleh seorang pemuda, setelah berakhir masa-masa mahasiswa, menjadi pemuda desa yang tergabung di kalangannya masyarakat biasa.

“Menjadi perhatian besar yang menumbuhkan besar, belas kasih akar takan mati kembali berakar menumbuhkan kembali.”

Semangat dan spirit yang selalu bertumbuh dan berkembang, salah satu sosok anak mudah yang berstatus sebagai mahasiswa, Darnol Hubi, Mahasiswa Universitas Cenderawasih Jayapura, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Geologi, Angkatan 2019, Apner Holago salah satu sosok pemuda. Alumni Ambon dan Agus Hubi Selaku Pemuda desa bersama rekan-rekannya, melakukan kegiatan kerja fisik mencangkul tanah. Sampari menduduki dilahan ladang/kebun, di Kawansan dusun. Sikhewulik, Kampung Elabukama Distrik Musaltfak, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan. 

1. Luas lahan pertanian, perkebunan. Secara Geografi luas perkebunan, Secara luas wilayah secara garis besar perkebunan yang sementara perbaikan ladang kebun sangat luas dan panjang. Salah satu tempat mata pencarian yang selalu ada sejak zaman dahulu sampai kini.
2. Tempat ini menjadi lahan pertanian yang selalu akan ada, melestarikan oleh sosok generasi yang mendatang.
3. Seorang pemuda desa, Agus Hubi masih eksis Melestarikan seni dan budaya dalam penanganan pangan lokal di ladangnya, hingga masih berjuang demi mempertahankan hidup melalui hasil bumi pengelolaan sendiri. Bekerjalah demi kemajuan, Kesejahteraan panjang lokal yang berkelanjutan.

B. Pendahuluan:
Sesungguhnya mahasiswa dan intelektual adalah sosok pemimpin mudah Indonesia bagian timur Papua yang menjadi milenial yang menjadi motor penggerak. Dalam sebuah bangsa dan suatu negara dalam penyesuaian menempuh dunia pendidikan menjadi mahasiswa yang seutuhnya dengan mempunyai pengetahuan yang tinggi, berperan besar, aktif dalam menganalisis, mengontrol dalam sebuah berbagai aspek kehidupan dari sosial, ekonomi, politik dan kesehatan. Demi mengembangkan, dan mengutamakan dalam sumber daya manusia (SDM). Mengaktualisasikan potensi dan integritas dalam kemajuan bersama.

Mahasiswa Adalah (Agen Control Off Change and Analicis). Yang mampu menganalisis, mengaktualisasikan dalam sebuah perspektif dan analogi menjadi penyambung lidah rakyat dari segala peristiwa yang harus menyuarakan demi kepentingan umum dalam pengambilan keputusan kolektif bersama.

Setelah mengakhiri dalam masa-masa perkuliahan mahasiswa menjadi sarjana akan kembali masyarakat biasa, pemuda desa yang nanti menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.

C. Mahasiswa dan Intelektual:
Mahasiswa, intelektual kembali ke rakyat biasa, Melestarikan seni dan budaya. Dalam menjaga lingkungan dalam kehidupan sebenarnya masyarakat suku Hubula. Merupakan hal yang baru, melainkan dalam kesenian tradisional yang melekat pada seseorang kaum intelektual dan masyarakat itu sendiri dalam melanjutkan sebuah tatanan kehidupan masyarakat itu sendiri dari sejak dahulu Sampai saat ini.

D. Saran:
Dalam kehidupan manusia yang selalu melestarikan sebuah seni dalam tatanan kehidupan masyarakat adalah suatu tujuan utama dalam menjalani hubungan berkolaborasi manusia dan alam menjadi bertentangan yang sangat baik, penting untuk bertani demi menjaga alam dan lingkungan sambil Menyalin Stabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang tetap terjaga dari berbagai ancaman yang masuk.

E. Kesimpulan:
Mahasiswa dan kaum intelektual memiliki peran penting dalam membangun masyarakat. Mereka perlu kembali berpihak kepada rakyat, melestarikan seni dan budaya sebagai identitas bangsa, menjaga lingkungan hidup demi keberlanjutan, serta mengelola sumber daya manusia dan alam secara bijaksana untuk kesejahteraan bersama. Perpaduan antara ilmu pengetahuan, kepedulian sosial, dan pelestarian nilai-nilai lokal adalah kunci menuju perubahan yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Penutup:
Sebagai agen perubahan, mahasiswa dan intelektual tidak hanya dituntut untuk unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk hadir di tengah masyarakat, menjadi bagian dari solusi atas berbagai persoalan sosial, budaya, dan lingkungan. Dengan semangat pengabdian dan kepedulian, mereka diharapkan mampu menjaga warisan budaya, melestarikan alam, serta mendorong pemberdayaan manusia. Sudah saatnya ilmu dan idealisme dijalankan sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keberlanjutan, demi masa depan bangsa yang lebih adil dan bermartabat. (*)


Kota Raya Luar, 05 Juli 2025


Wene Hano Wene

Akun Resmi Website Wene Hano Wene (Kabar Cerita yang baik) Wene Hano Wene adalah media pengantar informasi dalam blog. Menyediakan berbagai informasi seputar teknologi, berita, ulasan, rekomendasi, pemecahan masalah dan arsip yang akan dimuat dalam blog ini. Blog ini bertujuan untuk memberi kemudahan akses informasi dalam dunia maya. untuk berceritakan seputaran se tanah papua.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama